Terbentuknya kebiasaan belanja berlebih atau over buying akibat meningikuti trend kecantikan berdampak buruk bagi lingkungan, karena meningkatknya limbah sampah kemasan produk kecantikan. Menurut data Waste4Change mencapai 6.8 juta ton sampah yang berasal dari industri kecantikan. Berdasarkan hal tersebut, Sociolla berinisiatif melakukan kampanye program waste down beauty up upaya membantu mengurangi limbah industri kecantikan. Dengan merubah kemasan bubble wrap guna mengurangi penggunaan plastik perusahaan mencapai 250 ribu meter kubik per tahunnya serta Sociolla mengajak untuk menerapkan bijak berbelanja produk kecantikan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh program waste down beauty up terhadap kesetiaan pelanggan dengan mediasi corporate image. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kampanye public relations terhadap kesetiaan pelanggan Sociolla melalui mediasi corporate image. Melalui kampanye public relations “waste down beauty up” mampu memberikan pandangan yang positif terhadap Sociolla. Hal ini dilihat dari dimensi tertinggi yaitu terdapat pada isi pesan kampanye. Dimana Sociolla memberikan pemahaman untuk peduli lingkungan kepada pelanggan sehingga dapat dikatakan kampanye memberikan pandangan yang baik terhadap Sociolla dan menjadikan adanya kesetiaan pelanggan untuk tetap menggunakan marketplace Sociolla dikemudian harinya.
CITATION STYLE
Hamidah, G., & Kussusanti. (2024). PENGARUH KAMPANYE PUBLIC RELATIONS “WASTE DOWN BEAUTY UP” TERHADAP KESETIAAN PELANGGAN SOCIOLLA DENGAN MEDIASI CORPORATE IMAGE. Communications, 6(1), 63–87. https://doi.org/10.21009/communications.6.1.4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.