Kabupaten Kendal, Jawa Tengah memiliki riwayat longsor 206 kejadian pada 2010-2020, menyebabkan 41 bangunan rusak dan 28 warga mengungsi. Hal ini menunjukkan bahwa longsor adalah kejadian yang serius dan perlu menjadi perhatian. Peta resmi kerentanan longsor oleh PVMBG dan Badan BPBD Kabupaten Kendal berskala regional perlu pembaruan kelengkapan data dan informasi. Penelitian bertujuan membuat zona potensi longsor untuk rekomendasi perencanaan dan pembangunan. Citra SPOT 6 dan 7 digunakan untuk interpretasi penggunaan lahan, curah hujan dari citra Himawari-8 2019, interpretasi litologi dan kelurusan (divalidasi dari data Pusat Survey Geologi 2013 dan lapangan), serta kemiringan lereng dari DEM. Kalkulasi merupakan kombinasi klasifikasi DVMBG 2004, BBPPSDLP 2009, dan PVMBG 2015. Zona potensi longsor rendah (44,05% atau 44.220 Ha) meliputi Kota Kendal, Patebon, Kaliwungu Utara, Brangsong, Kangkung, Patebon, Cepiring, Rowosari, Weleri dan Pegandon bagian utara, Gemuh bagian utara, Ringinarum bagian utara. Zona potensi longsor sedang (50,47% atau 50.661 Ha) meliputi Kaliwungu Selatan, Boja, Plantungan bagian utara, Sukorejo bagian utara, Pegandon bagian selatan, Gemuh bagian selatan, Ngampel bagian utara, Ringinarum bagian selatan, dan Patean bagian selatan. Potensi longsor tinggi (5,48% atau 5.500 Ha) meliputi Singorojo bagian utara dan barat, Sukorejo bagian selatan, Plantungan bagian selatan, Pageruyung bagian timur, Limbangan barat dan selatan, serta Patean bagian utara. Potensi longsor sangat tinggi (0,001% atau 1,3 Ha) meliputi daerah Sumber Rahayu dan Sriwulan Limbangan.
CITATION STYLE
Yogiswara, G., Putranto, T. T., & Trisnawati, D. (2020). Potensi Longsor di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Penginderaan Jauh. Jurnal Geosains Dan Teknologi, 3(3), 135–148. https://doi.org/10.14710/jgt.3.3.2020.135-148
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.