Skrining fitokimia tahap pendahuluan yang dapat memberikan gambaran mengenai kandungan pada senyawa tertentu dalam bahan alam yang akan diteliti. Skrining fitokimia dapat dilakukan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pelarut yang akan dugunakan dalam penelitian ini yaitu dengan etanol 70% dengan bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa metabolite sekunder dengan perbedaan waktu maserasi pada ekstrak daun mangga harum manis (Mangifera indica L.). Ekstrak pada daun mangga harum manis dibuat dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut 70%. Hasil ektrak akan dilakukan uji kualitatif dan uji kuantitatif yang dimana uji kualitatif dengan mengunakan uji kromatografi lapis tipis (KLT) dan uji skrining fitokimia. Sedangkan uji kuantitatif dengan menggunakan uji spektrofotometri UV-Vis, mendapatkan kadar rata-rata pada kadar total flavonoid yaitu maserasi 1 hari sebesar 49,07%, maserasi 3 hari sebesar 29,27%, dan maserasi 5 hari sebanyak 18,67%.
CITATION STYLE
Afifah, N., Budi Riyanta, A., & Amananti, W. (2023). PENGARUH WAKTU MASERASI TERHADAP HASIL SKRINING FITOKIMIA PADA EKSTRAK DAUN MANGGA HARUM MANIS (Mangifera indica L.). Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia Dan Terapannya, 5(1), 54–61. https://doi.org/10.36526/jc.v5i1.2634
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.