Kekerasan terhadap anak merupakan cerminan dari ketidakseimbangan pengaruh/kuasa antara korban dan pelaku yang berdampak pada keselamatan, kesehatan dan perkembangan anak. Dampak KTA secara langsung adalah anak mengalami komplikasi serius seperti patah tulang, luka bakar ataupun cacat menetap sebanyak 25% dan kematian sebanyak 5%, serta tumbuh kembang anak akan mengalami keterlambatan dibandingkan dengan teman sebayanya. Dampak lainnya adalah dapat mengganggu perkembangan kecerdasan, bahkan berisiko menimbulkan masalah perilaku dimasa depan seperti merokok, penyalahgunaan zat berbahaya dan perilaku seks berisiko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tindakan dan pelaku KTA yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pasaman tahun 2020. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMP di Kabupaten Pasaman sebanyak 10.195 orang dan sampel sebanyak 424 orang. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah rumus Slovin. Hasil dari penelitian adalah tindakan KTA yang diterima oleh siswa SMP antara lain dicubit (60,30%), dibentak (57,30%) dan dicaci maki (37,70%). Pelaku KTA terbanyak adalah ibu, teman dan ayah. Dari hasil penelitian diharapkan agar Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kabupaten Pasaman bersama instansi terkait untuk membuat program pencegahan KTA melalui sosialisasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
CITATION STYLE
Suryani, R., Machmud, R., & Yaunin, Y. (2021). GAMBARAN TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK YANG DIALAMI SISWA SMP DI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2020. Human Care Journal, 6(1), 13. https://doi.org/10.32883/hcj.v6i1.1068
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.