Ujaran Kebencian dalam Twitter #Sebelum2024JokowiLengser: Kajian Cyberpragmatics

  • Widyatnyana K
  • Rasna I
  • Putrayasa I
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah ujaran kebencian dan kajian cyberpragmatics. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk, jenis, serta makna pragmatik ujaran kebencian dalam Twitter #Sebelum2024JokowiLengser. Terdapat 36 data yang digolongkan ke dalam ujaran kebencian. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik simak dengan teknik lanjutan bebas libat cakap. Hasil penelitian terdapat bentuk ujaran frasa dan kalimat. Jenis ujaran kebencian yang ditemukan adalah penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, data penyebaran bohong, dan menghasut/ memprovokasi. Terdapat 9 makna pragmatik ujaran kebencian, yaitu makna menyindir, menggambarkan sosok pemimpin, makna mempertanyakan, makna memberikan anjuran, makna membandingkan, makna memerintah, makna membual, makna mengajak, dan makna mengeluh. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pembaca mampu mengetahui ujaran kebencian di media sosial serta makna di balik ujaran.

Cite

CITATION STYLE

APA

Widyatnyana, K. N., Rasna, I. W., & Putrayasa, I. B. (2023). Ujaran Kebencian dalam Twitter #Sebelum2024JokowiLengser: Kajian Cyberpragmatics. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(1). https://doi.org/10.19105/ghancaran.v5i1.8660

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free