Abstrak-- Sistem pintu keamanan di laboratorium biasanya menggunakan kunci konvensional. Departemen Teknik Listrik dan Informatika, Perguruan Tinggi Kejuruan, Universitas Gadjah Mada memiliki 24 laboratorium dan puluhan ruang kelas. Semakin tinggi jumlah laboratorium dan ruang kelas, semakin banyak kunci yang dibutuhkan. Kendala yang dihadapi oleh asisten laboratorium adalah sulitnya menemukan kunci dan kehilangan kunci.Salah satu cara mengatasi masalah di atas membuat sistem penguncian pintu otomatis menggunakan sensor sidik jari. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan memfasilitasi akses untuk mengunci ruangan. Sistem ini dibuat menggunakan mikrokontroler sebagai prosesor dan sensor sidik jari. Identitas pengakses laboratorium disimpan dalam memori untuk membuka kunci pintu. Di pintu masuk, pintu kunci magnetik dipasang, yang terhubung ke sistem mikrokontroler. Sistem dapat berjalan seperti yang dimaksudkan dan dapat mendeteksi sidik jari yang tersimpan dalam memori. Sistem dapat mengidentifikasi sidik jari pengguna yang disimpan dalam memori dengan persentase keberhasilan 95% dari total 40 percobaan membuka kunci.Kata Kunci: Sidik Jari, Kunci Magnetic, Mikrokontroller, Sistem Kunci Pintu, Keamanan
CITATION STYLE
Santoso, A. W. (2020). Sistem Keamanan Pintu Laboratorium Berbasis Sensor Fingerprint dan Magnetic Lock. JTT (Jurnal Teknologi Terapan), 6(1), 84. https://doi.org/10.31884/jtt.v6i1.236
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.