Masa pandemik menimbulkan kekhawatiran bagi tenaga medis tertular virus COVID-19 yang disebabkan tidak terbukanya pasien dalam penggalian informasi pada panyakit yang diderita. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh para dokter dalam proses anamnesis di masa pandemi COVID-19 Di Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan paradigma interpretatif dengan menggunakan teori Dramaturgi dari Goffman serta menggunakan konsep Sipakatau dalam analisisnya. Pemilihan informan dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai dokter yang tidak menangani pasien COVID-19, untuk penentuanya peneliti menggunakan teknik snowball sampling. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam melalui video call Whatsapp, studi pustaka, internet searching. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa presentasi diri dalam back stage tidak terlalu berbeda dengan front stage. Presentasi diri dokter pada panggung depan menggunakan pakaian yang sederhana seperti baju kemeja, dan tidak terlalu menonjolkan identitas sebagai dokter semestinya. Hal ini dilakukan untuk mendukung sikap kesetaraan dengan pasien dan untuk menunjang keberhasilan dokter dalam menggali informasi dalam proses anamnesis, dokter menggunakan strategi komunikasi Sipakatau. Substansi penelitian ini menemukan konsep baru komunikasi kesehatan antara dokter dan pasien berbasis kearifan lokal Sipakatau dan memberi rekomendasi kepada rumah sakit dan dokter untuk menerapkan konsep komunikasi kesehatan berbasis kearifan lokal.
CITATION STYLE
Husain, A. H. A. (2020). Komunikasi Kesehatan Dokter dan Pasien Berbasis Kearifan Lokal Sipakatau di Masa Pandemi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(2), 126. https://doi.org/10.31315/jik.v18i2.3546
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.