Berteologi dan Melayani

  • Sihite J
N/ACitations
Citations of this article
151Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tugas rangkap para Pelayan Kristus adalah “berteologi dan melayani”, secara esensial keduanya menyatu. Tidak dapat disebut demarkasi (pemisahan) seteologi cara tegas. Berteologi yang benar adalah pelayanan itu sendiri, karena teologi pada dasarnya adalah usaha orang percaya untuk mengenali Allahnya berdasarkan pernyataan-Nya di dalam dan melalui Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab. Ini hanya bias dilakukan (sebenarnya) dengan sikap melayani Allah (Theos), karena Theo situ tidak hanya petut menjadi ‘obyek’ studi, namun secara simultan juga harus sebagai ‘subyek’-nya. Karena itu jika tidak dalam sikap melayani Allah, sudah pasti teologinya keblinger (sesat). Berteologi semacam itu tidak lagi dilandasi rasa “takut akan Tuhan” (Ams 1:7) dan pastilah melahirkan kesesatan belaka. Sebaliknya, jika ‘melayani’ dalam bentuk apapun, pada dasarnya adalah berteologi itu sendiri. Tidak ada yang dinamakan ‘melayani’ tanpa ‘berteologi’. Jika melayani tanpa berteologi yang benar akan sama dengan membangun rumah diatas pasir yang tidak akan tahan uji dari terpaan angin pencobaan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sihite, J. (2018). Berteologi dan Melayani. Kurios, 1(1), 67. https://doi.org/10.30995/kur.v1i1.14

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free