Lokasi warung kopi sangat menetukan jumlah pengunjung, hal ini disebabkan jika lokasi warungkopi letaknya sangat strategis maka akan banyak pengunjungnya setiap hari. Warung kopi bagi masyarakat Aceh merupakan tempat dimana masyarakat berkumpul untuk sekedar melepas lelah atupun tempat mengawali hari sebelum melaksanakan aktivitas rutin. Seiring pertumbuhan penduduk yang semakin pesat maka kebutuhan warung kopi juga akan semakin banyak. Hal ini akan membuka peluang bisnis yang menjajikan dengan usaha warung kopi. Namum dalam memilih lokasi usaha warung kopi juga sangan sulit, karena harus memenuhi beberapa kriteria. Untuk menentukan dimana layak dibuka warung kopi maka perlu digunakan suatu sistem pendukukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process(AHP). Penerapan metode AHP untuk membuka warung kopi menggunakan 7 kriteria, yaitu kriteria bangunan toko, air bersih, sarana transportasi, koneksi internet, jarak pusat kota, jarak perkantoran dan sumber listrik. Penelitian ini menggunakan 4 alternative yaitu Simpang Empat, Pasar Inpres, Cunda dan Terminal Pusong. Hasil dari penerapan metode AHP menempatkan Simpang Empat sangat layak untuk dibuka warung kopi. Kata kunci : usaha,warung kopi, SPK,AHP,kriteria, alternative
CITATION STYLE
Mahdi, M. (2017). Penerapan Metode AHP(Analythyc Hierarchy Proses) Untuk Membuka Warung Kopi. Jurnal Infomedia, 2(1). https://doi.org/10.30811/.v2i1.481
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.