KARAKTERISTIK IBU NIFAS YANG MELAKUKAN PERAWATAN BUDAYA MANDI AIR HANGAT

  • Sartina S
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Untuk memulihkan  alat reproduksi  kembali  seperti  semula maka pada masa nifas dilakukan asuhan  atau atau perawatan  pada masa nifas. Perawatan  yang dilakukan  adalah sesuai standar  asuhan pada kunjungan  ibu nifas. Namun masih banyak masyarakat  yang melakukan  perawatan  secara  turun  temurun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik ibu nifas yang melakukan perawatan budaya mandi air hangat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif adalah mendeskripsikan, meneliti dan menjelaskan sesuatu yang dipelajari dengan apa adanya, dan menarik kesimpulan dari fenomena yang dapat diamati dengan menggunakan angka-angka. Berdasarkan umur sebagian besar ibu berumur 20-35 tahun sebesar (80%), berdasarkan pendidikan  jumlah terbesar yaitu pendidikan menengah sebesar (50%), berdasarkan pekerjaan jumlah terbesar yaitu bekerja sebesar (75%), dan berdasarkan paritas jumlah terbesar yaitu paritas multipara sebesar (75%).Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu Nifas berumur 20-35 tahun sebesar (80%) yang berada pada usia reproduksi sehat, dengan tingkat pendidikan menengah sebesar (50%), pekerjaan dengan jumlah terbesar yaitu bekerja sebesar (75%), dan berdasarkan paritas  yaitu paritas multipara sebesar (75%).

Cite

CITATION STYLE

APA

Sartina, S. (2023). KARAKTERISTIK IBU NIFAS YANG MELAKUKAN PERAWATAN BUDAYA MANDI AIR HANGAT. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 6869–6875. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22371

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free