MIKROEMULSIFIKASI FRAKSI TIDAK TERSABUNKAN DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT

Abstract

Distilat asam lemak minyak sawit (DALMS) merupakan hasil samping pengolahan minyak goreng yang mengandung senyawa bioaktif fitosterol, tokoferol, tokotrienol, dan skualen yang sangat berharga . Komponen-komponen tersebut terakumulasi pada fraksi tidak tersabunkan (FTT). Untuk memperluas pemanfaatannya sebagai suplemen dan fortifikan pangan, FTT dapat diubah menjadi emulsi sehingga mudah untuk ditangani dan digunakan. Mikroemulsi merupakan bentuk emulsi dengan ukuran droplet kurang dari 10 ?m sehingga lebih stabil. Akan tetapi, jenis pengemulsi yang tepat untuk mikroemulsi FTT masih perlu untuk ditentukan. Mikroemulsi FTT dibuat pada konsentrasi 10% (b/v) dengan jenis pengemulsi tween 80 atau lesitin pada konsentrasi 0,5; 1,0; dan 1,5% (b/v) menggunakan homogenizer pada kecepatan 12.000 rpm selama 20 menit. Mikroemulsi yang dihasilkan dianalisis meliputi viskositas, stabilitas, distribusi ukuran partikel, dan mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik mikroemulsi FTT dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi pengemulsi. Tween 80 lebih mampu meng- hasilkan mikroemulsi yang lebih baik dibandingkan lesitin. Performa mikroemulsi yang baik ditunjukkan oleh mikroemulsi yang stabil, interval distribusi ukuran partikel yang sempit, serta ukuran droplet emulsi yang kecil. Peningkatan konsentrasi lesitin menghasilkan mikroemulsi dengan distribusi ukuran droplet yang lebih sempit, sedangkan rata-rata ukuran droplet tidak selalu lebih kecil. Sebaliknya, peningkatan konsentrasi tween 80 menyebabkan rata-rata ukuran droplet dan interval distribusi ukuran droplet yang lebih besar. Mikroemulsi terbaik menggunakan pengemulsi tween 80 dengan konsentrasi 0 ,5%. Mikro- emulsi ini mengandung senyawa bioaktif yang berasal dari FTT berupa vitamin E (terutama tokotrienol), fitosterol, dan skualen