Dismenorea atau nyeri menstruasi adalah masalah ginekologis yang paling umum ditemui, ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau beberapa hari sebelum menstruasi. Dismenorea primer merupakan nyeri tanpa adanya patologis pada pelvis yang mendasari. Umumnya, dismenorea tidak ditangani dengan baik karena kurangnya pemahaman mengenai dismenorea. Asupan mineral seperti kalsium diketahui dapat mengurangi nyeri menstruasi. Kalsium dapat didapatkan dari sumber makanan seperti produk-produk susu, beberapa sayuran hijau dan lain-lain. Tujuan studi ini adalah untuk menentukan hubungan asupan kalsium dengan dismenorea primer pada mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi ini berupa analitik cross-sectional yang dilakukan terhadap 116 subjek. Data diperoleh menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan Food Recall 24 hour serta kuesioner dismenorea. Hasil studi didapatkan secara statistik signifikan dengan p-value < 0,001 dan prevalance risk (PR) 2,196. Dismenorea primer ditemukan pada 97,2% subjek yang mengonsumsi kalsium kurang. Subjek dengan asupan kalsium kurang memiliki risiko 2,196 kali lebih tinggi untuk terjadinya dismenorea. Kesimpulan dari studi ini adalah asupan kalsium memiliki hubungan dengan terjadinya dismenorea primer.
CITATION STYLE
Ligita, L. O., & Kumala, M. (2020). Hubungan asupan kalsium dengan kejadian dismenorea primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2016. Tarumanagara Medical Journal, 2(2), 337–342. https://doi.org/10.24912/tmj.v3i1.9737
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.