Kurikulum 2013 di pakai sejak tahun ajaran 2013/2021 dalam Sistem Pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 adalah kelanjutan dan penyempurnaan ‘Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)’ Kurik1ulum 2013 ini sudah berjalan hingga tahun 2013-2021 namun menjadi sebuah problem semenjak adanya COVID-19 yang melanda seluruh dunia tanpa terkecuali di Indonesia. Mengakibatkan pembelajaran di sekolah diberhentikan dan langsung di ubah dengan pembelajaran secara online. Pembelajaran menggunakan kurikulum lama dengan metode lama tentu tidak akan efektif dan tidak efisien lagi. Selain menjadikan peserta didik tidak memahami secara keseluruhan tentang pembelajaran, guru pun mengalami kesulitan dalam menyajikan pelajaran secara maksimal bagi siswa. SD YPK Ebenhaezer Argapura merupakan salah satu Sekolah Dasar di Kota Jayapura. Sekolah ini termasuk sekolah yang dekat dan mudah di jangkau oleh masyarakat. Saat ini sekolah turut memberlakukan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran. Namun, guru mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum ini. Permasalahan yang di hadapi oleh sekolah yakni kurangnya pemahaman guru mengenai kurikulum merdeka, serta kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan teknologi. Kurangnya fasilitas seperti komputer, laptop, dan infocus. Penelitian ini akan menggambarkan kesiapan guru mata pelajaran Agama Kristen dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di SD YPK Ebenhaezer Argapura dan menerangkan upaya yang di lakukan oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode deskriptif, Peneliti dalam penelitian ini berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh guru dalam mendapatkan data primer dan sekunder di SD YPK Ebenhaezer Argapura secara jelas dan sistematis. Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat (Anas Sudijono, 2011:50). Dengan kata lain, memahami ialah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut pandang. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa narasumber belum sepenuhnya memahami Kurikulum Merdeka Belajar dan tujuan dilaksanakannya Kurikulum Merdeka Belajar. Dapat disimpulkan bahwa guru di SD YPK Ebenhaezer Argapura belum sepenuhnya memahami Kurikulum Merdeka Belajar dan belum mendapatkan sosialisasi secara merata dari pemerintah untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah.
CITATION STYLE
Mofu, B., & Carban, I. A. (2024). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SD YPK Ebenhaezer Argapura Tahun Pelajaran 2022-2023. MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual, 5(1), 29–37. https://doi.org/10.58983/jmurai.v5i1.123
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.