Candida albicans merupakan flora normal penyebab penyakit kandidiasis yang dapat diperiksa secara mikroskopis. Pewarna standar yang dapat digunakan pada pemeriksaan jamur Candida albicans adalah LPCB (Lactophenol Cotton Blue) yang memiliki toksisitas cukup tinggi. Penggunaan bahan alam sebagai bahan alternatif untuk pewarna jamur sudah banyak dikembangkan. Bahan alam yang memiliki potensi tersebut adalah bunga telang (Clitoria ternatea L) dan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) karena mengandung antosianin yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kombinasi sediaan bunga telang dan buah naga merah sebagai alternatif pewarnaan pada pemeriksaan mikroskopis jamur Candida albicans. Metode yang digunakan adalah analitik eksperimental. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah kombinasi antara dua zat warna yg digunakan dalam pengecatan mikroskopis Candida albicans. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 11 perlakuan dengan ekstrak bunga telang dan buah naga merah dapat diketahui bahwa bunga telang dan buah naga merah berpotensi sebagai pewarna alternatif Candida albicans, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan kemampuan sediaan dalam mewarnai dengan skor 3. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis signifikansi >0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pewarnaan kontrol dengan ekstrak bunga telang dan buah naga merah. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ekstrak bunga telang dan buah naga merah berpotensi dapat dijadikan pewarna alami pada pemeriksaan mikroskopis jamur Candida albicans, meskipun begitu kualitas pewarnaan masih belum bisa menyamai pewarna standart LPCB.
CITATION STYLE
Meidevita, C., & Sayekti, F. D. J. (2024). Potensi Kombinasi Sediaan Bunga Telang (Clitoria ternatea L) dan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai Pewarna Alternatif pada Candida albicans. Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 7(1), 45–51. https://doi.org/10.24246/juses.v7i1p45-51
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.