PT Tambulun Pangian Indah beroperasi pada sektor pertambangan batubara dengan lokasi lahan bekas tambang yang berada pada elevasi yang tinggi dengan kondisi lereng yang terjal sehingga apabila sistem penyaliran yang ada tidak mampu dikhawatirkan akan terjadi erosi dan longsor. Evaluasi sistem penyaliran tambang dilakukan menggunakan persamaan-persamaan antara lain Distribusi Gumbel (curah hujan harian), Mononobe (intensitas hujan), Rasional (debit air limpasan permukaan), dan Manning (dimensi saluran terbuka). Berdasarkan pertimbangan periode ulang hujan 5 tahunan diperoleh curah hujan harian setinggi 288,77 mm dengan intensitas hujan sebesar 101,17 mm/jam. Debit air limpasan permukaan diperkiraan yaitu 0,551 m3/detik dengan pertimbangan daerah tangkapan hujan seluas 28 ha dan koefisien limpasan 0,7. Dimensi saluran terbuka yang direncanakan didasarkan pada dua kondisi yaitu kondisi tidak terjadi banjir dan mengendalikan kemungkinan banjir pada lahan bekas tambang (0,984 m3/detik). Dimensi kondisi 1 dan 2 berturut-turut dalam meter antara lain kedalaman saluran (0,38 dan 0,41), lebar dasar saluran (0,44 dan 0,55), lebar permukaan saluran (0,88 dan 1,10), panjang sisi saluran (0,44 dan 0,55), dan tinggi jagaan (0,05 dan 0,07).
CITATION STYLE
Rianto, D. J., Ilahi, R. A., & Marwadi, A. (2023). Perencanaan mine drainage pada lahan bekas tambang batubara: studi kasus PT Tambulun Pangian Indah. Jurnal Himasapta, 8(3), 141. https://doi.org/10.20527/jhs.v8i3.9220
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.