Latar belakang. Anak yang berusia kurang dari 6 tahun lebih rentan terpapar timbal. Timbal menghambat proses pembentukan hemoglobin dengan cara menghambat aktivitas enzim amino levulinic acid synthetase (ALAS), amino levulinic acid dehydratase (ALAD) dan ferrochelatase serta menghasilkan reactive oxygen substance (ROS) yang dapat menyebabkan hemolisis.Tujuan. Menentukan korelasi kadar timbal dalam darah dengan kadar hemoglobin pada anak usia 1-6 tahun.Metode. Penelitian cross-sectional dilaksanakan bulan Oktober-November 2012. Subjek, anak berusia 1-6 tahun yang bertempat tinggal di sekitar perempatan padat lalu lintas di daerah Gedongtengen, Pingit, dan Juminahan Yogyakarta. Kadar timbal dalam darah dianalisis dengan metode atomic absorption spectrophotometry (AAS) dan kadar hemoglobin dengan metode spektrofotometer. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk menentukan korelasi antara kadar timbal dalam darah dengan kadar hemoglobin.Hasil. Sebanyak 65 anak diikutsertakan dalam penelitian dengan rerata usia 3 tahun 10 bulan. Kadar timbal dalam darah di dalam kisaran 0,01-10,67 μg/dL, dengan rerata 3,73 μg/dL. Enam anak (9%) mempunyai kadar timbal dalam darah tinggi menurut kriteria CDC dan AAP. Tidak ditemukan korelasi yang bermakna antara kadar timbal dalam darah dengan kadar hemoglobin (r=0,05; p=0,67).Kesimpulan. Kadar timbal dalam darah tidak memiliki korelasi dengan kadar hemoglobin pada anak usia 1-6 tahun.
CITATION STYLE
Bagaswoto, H. P., Sutaryo, S., & Nugroho, S. (2016). Korelasi Kadar Timbal dalam Darah dengan Kadar Hemoglobin pada Anak Usia 1-6 tahun. Sari Pediatri, 17(4), 297. https://doi.org/10.14238/sp17.4.2015.297-301
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.