Kepulauan Seribu merupakan salah satu Kawasan Taman Nasional dengan peraturan zonasi yang berlaku saat ini pada SK. 386/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016. Akibat penetapan menjadi Taman Nasional, nelayan harus melakukan penyesuaian strategi nafkah dan penghidupannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak zonasi laut akibat penetapan Taman Nasional terhadap strategi nafkah nelayan. Penelitian ini dialakukan di Pulau Harapan menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Responden dari penelitian ini adalah 30 rumah tangga nelayan yang dipilih secara purposif dan dibagi dua kelompok berdasarkan ukuran kapal penangkap ikan. Perubahan zonasi Taman Nasional dikaji dari aspek pemerintahan, kesesuaian pemanfaatan zona, dan rencana pembangunan wilayah. Hasil penelitian menyatakan bahwa setiap kelompok nelayan memiliki strategi nafkah yang berbeda, sebagai akibat dari pemanfataan modal nafkah yang berbeda. Secara umum, nelayan di Pulau Harapan memanfaatkan maksimun modal alam dan minimum modal finansial. Nelayan besar lebih memanfaatkan modal manusia yaitu tenaga kerja aggota rumah tangga dan modal sosial yaitu jaringan dengan ABK dan tengkulak, sedangkan nelayan kecil lebih memanfaatkan modal fisik. Kata kunci: Modal nafkah, Strategi nafkah, Zonasi Taman Nasional
CITATION STYLE
Fatimah, N. (2021). DAMPAK ZONASI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU TERHADAP STRATEGI NAFKAH NELAYAN. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 5(1), 42–63. https://doi.org/10.29244/jskpm.v5i1.795
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.