Dimulai dengan ilmu tekhnologi yang semakin pesat dalam menciptakan beberapa fitur canggih yang menawarkan kemudahan. Beberapa aktivitas manusia bisa dipersingkat seperkian detik pada era digitalisasi kali ini. Begitu pula dengan aktivitas dakwah Islam, islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin tentu harus memiliki sifat fleksibel serta berimplikasi inklufisitas dalam menghadapi dinamika globalisasi. Beberapa media baru diciptakan baik membawa dampak positif maupun negatif ditelan secara gegabah oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah aplikasi Tiktok. Tiktok sebagai platform media baru berisi hiburan, edukasi serta informasi mulai menciptakan banyak dampak buruk bagi generasi millenial yang mudah tersulut keseragaman modernisasi. Namun Husain Basyaiban sebagai salah satu da’i generasi millenial mulai menciptakan definisi baru terhadap makna aplikasi tersebut. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian content analysis, penelitian ini difokuskan bagaimana Husain Basyaiban sebagai da’i muda menerapkan retorika dakwah sebagai point utama dalam menyampaikan pesan dakwahnya dalam medis sosial Tiktok, serta bagaimana Husain Basyaiban mengatur strategi dakwahnya dalam media sosial Tiktok. Penelitian ini menggunakan teori retorika oleh Aristoteles dengan hasil penelitian bahwa bahwa retorika dakwah Husain Basyaiban dalam seluruh konten video dakwah yang diproduksinya dalam media tiktok menjadi salah satu stimulus terbesar dalam membentuk karakter perilaku manusia sesuai ajaran islam melalui media sosial.
CITATION STYLE
Unsiyatul Uyun. (2023). Retorika Dakwah Husain Basyaiban dalam Pemanfaatan Media Sosial Tiktok. Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4(2), 125–143. https://doi.org/10.51339/ittishol.v4i2.993
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.