Globalisasi ekonomi dan era informasi mendorong industri menggunakan sumber daya manusia generasi milenial yang kompeten dan memiliki jiwa entrepreneurship. Namun masih sedikit generasi milenial yang memiliki jiwa enterpreneurship. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil generasi milineal memiliki jiwa enterpreneurship. Di sisi lain, krisis ekonomi menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak tumbuh, dan bahkan berkurang karena bangkrut. Dalam kondisi seperti ini, generasi milenial dituntut untuk tidak hanya mampu berperan sebagai pencari kerja tetapi juga harus mampu berperan sebagai pencipta kerja. Keduanya memerlukan jiwa enterpreneurship. Agar masyarakat mampu memenuhi tuntutan tersebut, berbagai inovasi diperlukan. Diantaranya adalah inovasi pembelajaran dalam membangun generasi technopreneurship. Ada suatu pendapat bahwa saat ini sebagian besar lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih lemah jiwa enterpreneurship. Dalam kenyataan menunjukkan bahwa enterpreneurship merupakan jiwa yang bisa dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki jiwa enterpreneurship umumnya memiliki potensi menjadi pengusaha tetapi bukan jaminan menjadi pengusaha, dan pengusaha umumnya memiliki jiwa entrepreneurship.
CITATION STYLE
Gumilang, R. K. (2022). Penyuluhan Pemanfaatan Sosial Media Sebagai Sarana Menjadi Technopreneur Bagi Generasi Milenial. Jurnal Abdi Masyarakat (JAM), 7(2), 122. https://doi.org/10.22441/jam.2022.v7.i2.003
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.