Artikel ini mengkaji bukti di pengadilan tentang isu kritis seputar shalat dwi-bahasa dan cara pengadilan merespons perbedaan-perbedaan dari kesaksian ahli. Pengadilan pada akhirnya tidak mendukung tuntutan penodaan agama, tapi keputusannya menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh pengadilan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan seputar agama. Artikel ini memperlihatkan bawah pengadilan tersebut pada akhirnya adalah sebuah pertarungan antara kelompok Islam konservatif dan Islam liberal, sebuah perdebatan yang tampil di arena publik secara lebih luas selama beberapa tahun.DOI: 10.15408/sdi.v18i3.427
CITATION STYLE
Fenwick, S. (2014). Yusman Roy and the Language of Devotion– ‘Innovation’ in Indonesian Islam on Trial. Studia Islamika, 18(3). https://doi.org/10.15408/sdi.v18i3.427
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.