ISTIDRAJ DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH

  • Muzamil A
  • Supriyanto J
  • Apriyanti A
N/ACitations
Citations of this article
56Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membedakan antara Istidraj dengan nikmat dan Konsep Penafsiran M. Quraish Shihab tentang istidraj didalam Tafsir Al-Misbah. Penelitian ini menggunakan metode yaitu kepustakaan (library research) dengan bahan-bahan pustaka terutama tafsir Al-Misbah serta literatur lain yang relevan, dengan metode deskriptif kualitatif dan analisisnya dengan pendekatan Tafsir maudhu’i. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut : Pertama, istidraj merupakan hukuman dalam bentuk kesenangan dan kenikmatan untuk menjadikan mereka lalai dan terlena. Hukuman dari Allah SWT ini berlaku sewaktu di dunia, adapun penyebabnya diantaranya ialah dusta, kufur, dan maksiat kepada Allah SWT, kemudian Allah tangguhkan beberapa waktu, lalu Allah giring mereka secara perlahan dan bertahap kepada kebinasaan. Kedua, Konsep Pemikiran M. Quraish Shihab tentang istidraj yaitu : (1) Allah memberikan kemudahan segala urusan serta harta yang melimpah. (2) Allah akan tangguhkan segala kesenangan di dunia atas para pendusta ayat-Nya. (3) Allah akan bukakan semua pintu kesenangan bagi orang-orang yang lalai. (4) Manusia akan selalu menganggap baik setiap perbuatannya setelah mendapat bisikan syaitan. Namun bisikan itulah Penyebab mereka disiksa Allah SWT.

Cite

CITATION STYLE

APA

Muzamil, A., Supriyanto, J., & Apriyanti, A. (2021). ISTIDRAJ DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH. Al-Misykah: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(2), 101–114. https://doi.org/10.19109/almisykah.v1i2.9031

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free