PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM DETEKSI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN LAYANAN ANTENATAL SERTA TERAPI MUSIK UNTUK MENCEGAH KECEMASAN IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID 19

Abstract

Akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehaatan pada era pandemi Covid-19 mengalami perubahan. Diantaranya terjadi pembatasan pelayanan di fasilitas kesehatan primer. Pembatasan ini dilakukan untuk mempertimbangkan keselamatan tenaga kesehatan dan pasien. Petugas kesehatan dan pasien harus dilindungi maka diperlukan protokol pelayanan yang tepat agar terhindar dari penularan virus. Masalah sekarang banyak ibu hamil takut melakukan pemeriksaan di klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat maupun Rumah Sakit sehingga mengalami penurunan kunjungan ibu hamil. Kecemasan ibu hamil di masa pandemic ini tentunya dapat berdampak, seperti memicu terjadinya rangsangan kontraksi rahim. Kecemasan dapat diatasi seperti teknik relaksasi salah satunya termasuk terapi musik. Dengan demikian, diperlukan upaya untuk meningkatkan kunjungan ibu hamil dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi. Deteksi tanda bahaya kehamilan sejak dini oleh keluarga dan mengenal faktor risiko dan komplikasi, serta penanganan yang tepat oleh tenaga kesehatan merupakan cara terbaik dalam penurunan AKI dan AKB. Sasaran pada kegiatan ini adalah para kader kesehatan dan ibu hamil, didapatkan 20 responden di Desa Kalasey II Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa.Intervensi yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan penyuluhan, diskusi, dan simulasi. Alat ukur  menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Data di analisis dengan menggunakan analisis uji Wilcoxon. Hasil kegiatan yaitu adanya peningkatan pengetahuan Kader dan ibu hamil tentang deteksi tanda bahaya kehamilan, stimulus therapi musik pada ibu hamil membuat mereka sangat gembira, rileks dan hal ini memberi manfaat yang besar untuk mencegah kecemasan ibu hamil dimasa pandemi, layanan antenatal yang diberikan dapat memperoleh data keadaan kondisi kehamilan mereka dan menjadi informasi bagi ibu hamil.