ABSTRAKFenomena yang terjadi saat ini tentang garis kemiskinan dan penduduk miskin serta data produksi jagung (BPS Kabupaten Lembata tahun 2016), menjadi menarik untuk dikaji karena menunjukkan dua fakta yang kontradiktif. Di satu sisi kecamatan ini, juga termasuk Desa Lamatuka merupakan penghasil terbanyak komoditi jagung, tetapi di sisi lain jumlah penduduknya masih berada pada garis kemiskinan dan terkategori penduduk miskin terbanyak di Kabupaten Lembata. Metode-metode analisis data seperti fishbone analysis, pareto chart dan matriks 5H-1H, diharapkan dapat mengidentifikasi seluruh permasalahan yang dihadapi petani jagung; menentukan faktor paling dominan dan faktor potensial yang juga berpengaruh terhadap rendahnya pendapatan petani jagung; merumuskan solusi yang paling tepat dan rekomendasi program dan kegiatan pengelolaan alokasi dana desa untuk diterapkan pada petani jagung di Desa Lamatuka. Dari hasil identifikasi faktor paling dominan dan faktor potensial yang ikut berpengaruh terhadap permasalahan para petani jagung, dapat disimpulkan bahwa faktor metode kerja menjadi faktor yang paling dominan dan faktor material kerja menjadi faktor potensial yang ikut berpengaruh terhadap rendahnya pendapatan perkapita petani jagung di Desa Lamatuka. Faktor metode kerja merupakan faktor paling dominan berpengaruh yaitu sebesar 30,98%, dan faktor material kerja merupakan faktor potensial yang ikut berpengaruh yaitu sebesar 30,85%.Kata Kunci: Pendapatan Petani Jagung dan Alokasi Dana DesaABSTRACTThe current phenomena of the poverty line and the poor and data on corn production (BPS Lembata District in 2016), is interesting to study because it shows two contradictory facts. On one side of this sub district, also including Lamatuka Village is the largest producer of corn commodities, but on the other hand the population is still at the highest poverty line and categorized as the poorest population in Lembata District. Using data analysis methods such as fishbone analysis, pareto chart and 5H-1H matrix, is expected to identify all the problems faced by corn farmers; determine the most dominant factors and potential factors that also affect the low income of corn farmers; formulating the most appropriate solution and recommendation of program and management activities for village fund allocation to be applied to corn farmers in Lamatuka Village. From the results of the identification of the most dominant factors and potential factors that influence the problems of corn farmers, it can be concluded that the working method factors become the most dominant factor and work material factors become potential factors that influence the low income per capita of corn farmers in Lamatuka Village. The working method factor is the most dominant factor influencing that is 30.98%, and the work material factor is a potential factor that influences that is 30.85%.Keywords: Income of corn farmers and allocation of village fund
CITATION STYLE
Batafor, G. G. (2018). UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG MELALUI ALOKASI DANA DESA. Agricore: Jurnal Agribisnis Dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 3(2). https://doi.org/10.24198/agricore.v3i2.20663
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.