Relasi agama dan negara adalah sebuah hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan, karena permasalahan ini tidak selesai dibahas oleh sarjana Islam klasik saja. Bahkan sarjana Islam kontemporer terus berlanjut membahasnya. Sarjana Islam, Ibnu Khaldun memberikan pendapatnya bahwa kekuasan atau negara merupakan watak alami sebuah peradaban. Sebuah kekuasaan harus ada dalam sebuah peradaban baik dalam kondisi ada atau tidaknya sebuah agama. Ibnu khaldun juga menyatakan bahwa kehadiran agama dalam kekuasaan akan memberikan dorangan moral yang baik, pemersatu dan legitimasi politik. Dalam hal ini, pemikiran Ibnu Khaldun tentang relasi agama dan negara dapat dikategorikan kedalam Paradigma Simbiotik.
CITATION STYLE
Khalwani, A. (2019). Relasi Agama dan Negara Dalam Pandangan Ibnu Khaldun. Resolusi: Jurnal Sosial Politik. https://doi.org/10.32699/resolusi.v2i2.993
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.