Risiko bagi petugas yang bekerja di Unit Tranfusi Darah adalah terjadi kecelakaan akibat kerja dan tertularnya penyakit akibat kerja, seperti tertular virus HIV, Hepatitis B, maupun penyakit menular lainnya. Untuk mencegah risiko tersebut petugas harus memakai Alat Pelindung Diri. Alat Pelindung Diri terdiri dari sarung tangan, baju pelindung, penutup kepala, masker, kaca mata pelindung dan sepatu merupakan keharusan bagi petugas yang bekerja di Unit Tranfusi Darah. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri oleh petugas Unit Tranfusi Darah di Rumah Sakit Umum Daerah Barat Selatan Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional dengan besar sampel adalah total populasi yaitu 35 orang. Analisis data secara univariat, bivariat dengan chi square. Penelitian menunjukkan bahwa pada variabel terdapat pengaruh terhadap perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri pada variabel Pengetahuan (p=0,007), varibel masa krja (p=0,030) dan variabel hambatan (p=0,002). Diharapkan kepada petugas Unit Tranfusi Darah agar lebih meningkatkan pengetahuan, dan bagi pihak Rumah Sakit agar menyediakan Alat Pelindung Diri yang lengkap dan memenusi standar keselamatan.
CITATION STYLE
Ishalyadi. (2018). PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETUGAS UNIT TRANSFUSI DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WILAYAH BARAT SELATAN ACEH. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 1(3), 162–169. https://doi.org/10.31850/makes.v1i3.98
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.