Kepemilikanjamban merupakan ketersediaan jamban keluarga disetiap kepala keluarga dan cara penggunaan atau pemakaian jamban dalam hal buang air besar yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh lingkungan yang sehat. Dimulai dari bagaimana masyarakat mengetahui pengertian jamban, syarat jamban sehat hingga cara pemeliharaan jamban secara partisipasi aktif masyarakat memanfaatkanya. Permasalahan yang didapatkan di Desa Pantolobete yaitu 82,3% belum memiliki jamban dan 17,6 % sudah memiliki jamban. sehingga peneliti ingin mengetahui permasalahanya. Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 Responden diperoleh dari hasil penghitungan dengan menggunakan rumus penentuan sampel dari 211 populasi/KK yang terdaftar di Desa Pantolobete. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan dengan nilai p = 0.000 (p< 0.05),pendapatandengan nilai p = 0.000 (p< 0.05),dan akses air bersih dengan nilai p = 0.000 (p< 0.05)dengan kepemilikan jambandi Desa Pantolobete. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu dari ketiga variabel independen yang diteliti (pengetahuan, pendapatan dan akses air bersih) didapatkan memiliki hubungan dengan variabel dependen (kepemilikan jamban), saran bagi pihak Puskesmas LalunduDespot agar bisa menjalin kerja sama dengan Aparat Desa agar melibatkan peran serta aktif atau pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman yang lebih tentang pentingnya jamban sehat
CITATION STYLE
I Wayan Gargita, Miswan, & Rosnawati. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Jamban Setelah Pemicuan STBM di Desa Pantolobete Wilayah Kerja Puskesmas Lalundu Despot Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala. Jurnal Kolaboratif Sains, 3(5), 223–231. https://doi.org/10.56338/jks.v3i5.1718
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.