Abstrak Dengan adanya resiliensi remaja dapat berespon secara positif ketika menghadapi kesulitan dan menjadi lebih kuat kemudian lebih mudah untuk merealisasikan identitas mereka, hingga memiliki tujuan dan karakter terutama yang tinggal di Panti Asuhan. Sekitar 8 dari mereka menderita masalah identitas diri seperti rendah diri, tidak tahu kemampuan mereka, dan tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan resiliensi dengan identitas diri remaja yang tinggal di panti asuhan. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik, metode cross sectional dan menggunakan total sampling (21 remaja). Skala resiliensi digunakan untuk variabel independen dan skala identitas diri digunakan untuk variabel dependen. Hasil uji eksak Fisher bahwa p = 0,030 (p ? ?) dan r = 0,463, menunjukkan ada hubungan antara resiliensi dengan identitas diri remaja, memiliki korelasi directional positif dan kekuatan yang cukup kuat artinya remaja yang paling resiliensi paling mungkin memiliki self-positive. identitas itu sendiri. Resiliensi berkontribusi untuk mewujudkan identitas diri positif yang dipengaruhi oleh kekuatan diri sendiri, dukungan sosial, dan kompetensi interpersonal remaja. Para remaja yang memiliki identitas diri yang negatif perlu diberikan konsultasi secara berkala untuk dapat melewati tahap perkembangan mereka, terutama mereka yang tinggal di Panti Asuhan. Kata kunci: Ketahanan, Identitas Diri, Remaja
CITATION STYLE
Mukarromah, I. (2019). Ketahanan, Identitas Diri, Remaj HUBUNGAN RESILIENCE DENGAN PENGENALAN DIRI SENDIRI SAAT USIA DEWASA. Jurnal Keperawatan Malang, 3(2), 109–116. https://doi.org/10.36916/jkm.v3i2.69
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.