Kolonisasi jamur Candida spp bisa pada orang normal, tetapi pada keadaan bersifat opurtunistik dihubungkan dengan beberapa kondisi penurunan daya tahan tubuh seperti pada pemberian kortikosteroid, kemoterapi, malnutrisi, adanya keganasan dan kondisi netropenia. Kondisi lain yang dapat menyebabkan berkembangnya kolonisasi jamur Candida spp disaluran napas adalah pemberian antibiotika spektrum luas. Tujuan penelitian untuk melihat hubungan pemakaian antibiotika lebih dari satu minggu pada pasien infeksi paru dengan terjadinya peningkatan kolonisasi Candida spp dengan pemeriksaan kultur sputum jamur pasien. Desain penelitian prospektif dengan metode cohort pada pasien infeksi paru yang dirawat di bangsal paru dan pemeriksaan kultur di laboratorium mikrobiologi RSUP Dr.M.Djamil Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara concecutive sampling mulai Juli 2017 sampai jumlah sampel terpenuhi. Dari 62 sampel penelitian, 54(87,1%) pasien infeksi paru terdapat kolonisasi jamur Candida spp. Berdasarkan data karakteristik dasar penelitian, didapatkan terbanyak adalah laki- laki 39 orang (62,9%) dengan usia rata rata 53,56 ±16,71 tahun. Berdasarkan umur rata-rata, jenis kelamin dan faktor komorbid yang ada kolonisasi dan tidak ada kolonisasi Candida spp tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik p=0,333. Kejadian kolonisasi Candida spp berdasarkan jumlah kepadatan koloni sebelum dan sesudah pemberian antibiotika secara statistik tidak bermakna (sebelum vs sesudah dengan nilai p= 0,306 .Analisis lebih lanjut pada 54 subjek penelitian dengan kolonisasi didapatkan setelah pemberian antibiotika kepadatan koloni Candida spp meningkat tetapi tidak bermakna secara statistik.
CITATION STYLE
Fajri, M., Medison, I., Khairsyaf, O., & Russilawati, R. (2018). EFEK PEMBERIAN ANTIBIOTIKA TERHADAP PENINGKATAN KOLONISASI CANDIDA SALURAN NAPAS. Jurnal Kesehatan Andalas, 7, 22. https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.944
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.