EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KACAMATA AL-GHAZALI DAN FAZLUR RAHMAN

  • Syaifudin R
N/ACitations
Citations of this article
198Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Epistemologi juga bisa menentukan cara dan arah berpikir manusia. Dari sini dapat dilihat apakah seseorang itu menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif. Pada bagian lain dikatakan, bahwa epistemologi keilmuwan pada hakikatnya merupakan gabungan antara berpikir secara rasional dan berpikir secara empiris. Pendidikan Islam merupakan bangunan sangat lengkap dalam mengubah tatanan kehidupan manusia, yang tidak hanya menitik beratkan pada nilai-nilai agama Islam, tetapi juga profesional dalam hal keilmuan. Imam al-Ghazali merupakan seorang pemikir besar, sufi dan praktisi pendidikan di dunia Muslim. Dalam falsafah hidup dan pandangan dunia intelektualnya, pendidikan mempunyai kepentingan yang paling utama dan peran yang sangat besar terhadap perubahan umat manusia. Fazlur Rahman dapat dikategorikan sebagai salah seorang pemikir neo-modernis yang paling serius dan produktif juga sebagai seorang tokoh intelektual Muslim yang memiliki latar belakang yang menarik. [Epistemology determines the way and the purpose of human thinking. This can be viewed whether a particular person uses deductive and inductive way of thinking. It is also stated that epistemology of science basically represents a combination of thinking both rationally and empirically. Islamic education provides complete wise ways to govern human life which not only emphasize on

Cite

CITATION STYLE

APA

Syaifudin, R. (2013). EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KACAMATA AL-GHAZALI DAN FAZLUR RAHMAN. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 8(2). https://doi.org/10.21274/epis.2013.8.2.323-346

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free