Kulit nanas merupakan limbah yang mengandung glukosa sehingga dapat dimanfaatkan menjadi bioetanol. Kulit nanas selama ini belum banyak dimanfaatkan sehingga tidak memiliki nilai ekonomis.  Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit nanas untuk menjadi bioetanol dengan cara fermentasi, dimana proses fermentasi akan dilanjutkan dengan distilasi. Fokus penelitian ini berada pada variasi konsentrasi gula substrat karena kenyataannya limbah kulit nanas di lingkungan memiliki konsentrasi gula yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan dalam skala home industry dengan proses yang dibuat semirip mungkin dengan proses pembuatan bioetanol yang dilakukan pada industri besar. Kapasitas produksi 5 L dengan substrat berupa air perasan kulit nanas. Variasi substrat yang digunakan adalah 3, 4, 5, dan 6 °Bx dengan waktu fermentasi 3 dan 5 hari. Mikroorganisme yang digunakan adalah yeast kering dengan variasi berat 5, 10, dan 15 g. Nutrien berupa pupuk NPK dan Urea dengan kadar 0,5% (b/v). Media fermentasi tidak disterilisasi untuk menyamakan dengan kondisi proses yang ada di industri bioetanol. Hasil fermentasi didistilasi pada suhu 83 °C selama kurang lebih 2 jam. Hasil terbaik diperoleh pada variasi konsentrasi substrat dengan kadar gula 6 °Bx, berat yeast 15 g, yaitu kadar alkohol setelah fermentasi sebesar 9 % dan hasil distilasi diperoleh kadar alkohol 45% sebanyak 170 ml.
CITATION STYLE
Chamidy, H. N., Saripudin, S., & Permanasari, A. R. (2023). Pengaruh Waktu, Jumlah Yeast, dan Konsentrasi Substrat Pada Fermentasi Limbah Kulit Nanas Menjadi Bioetanol Skala Home Industry. Jurnal Serambi Engineering, 8(4). https://doi.org/10.32672/jse.v8i4.6784
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.