Penelitian ini bertujuan untuk menarasikan bagaimana proses transmisi/pewarisan budaya dalam keluarga dengan orang tua tunanetra yang memiliki anak awas (dapat melihat) dan bagaimana pula proses transmisi budaya yang terjadi pada keluarga dengan orang tua awas yang memiliki anak tunanetra. Tunanetra adalah setiap orang yang mengalami hambatan penglihatan baik total atau sebagian. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jombang dan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode life history dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teori pewarisan budaya dari Margaret Mead. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pewarisan budaya yang terjadi di dalam dua keluarga tersebut berlangsung melalui budaya belajar sambil lalu/learning culture dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga dengan orangtua tunanetra dan anak yang awas selalu membiarkan anaknya melakukan apa pun selagi dianggap itu baik dan tidak mengganggu anggota keluarga lain di rumah dan tanggung jawab dengan apa yang dilakukan, karena itu anak tahu kewajiban mereka dengan sendirinya. Keluarga dengan orangtua awas dan anak tunanetra tidak membatasi anak dalam aktivitas sehari-hari selagi tidak membahayakan dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar anak menjadi mandiri.
CITATION STYLE
Yudhistira, A. A. (2020). Transmisi Budaya dalam Keluarga Tunanetra dan Awas. Biokultur, 9(2), 134. https://doi.org/10.20473/bk.v9i2.23116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.