KONSEP GENDER MASYARAKAT BENUAQ DALAM CERITA RAKYAT: SEBUAH TINJAUAN FUNGSIONALISME STRUKTURAL

  • Mustikawati A
N/ACitations
Citations of this article
31Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tulisan ini menggambarkan konsep gender masyarakat Benuaq dalam cerita rakyatnya, yaitu “Bullu”, “Putri Inuinang jadi Ratu”, “Ayus dan Siluq Berpisah Selama-lamanya”, dan “Belietn Siluq. Masalah yang difokuskan dalam tulisan ini adalah bagaimana konsep gender masyarakat Dayak Benuaq dalam cerita rakyatnya? Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis konten untuk mengupas konsep gender dalam cerita rakyat. Teori sosial yang beraliran feminism, yaitu fungsionalisme struktural digunakan dalam tulisan ini untuk menggambarkan konsep gender masyarakat Benuaq. Hasil tulisan menunjukkan bahwa konsep gender yang dianut masyarakat Benuaq meliputi peran sosial yang egaliter atau sama antar laki-laki dan peremapuan dan peran kultural yang menempatkan laki-laki dan perempuan sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembagian peran sosial antara laki-laki dan perempuan masyarakat Benuaq tidak ditentukan secara pasti. Secara kultural, laki-laki dan perempuan Benuaq sama-sama mendapat kedudukan yang penting dalam masyarakatnya.Kata kunci: gender, fungsionalis, struktural, Benuaq

Cite

CITATION STYLE

APA

Mustikawati, A. (2022). KONSEP GENDER MASYARAKAT BENUAQ DALAM CERITA RAKYAT: SEBUAH TINJAUAN FUNGSIONALISME STRUKTURAL. LOA: Jurnal Ketatabahasaan Dan Kesusastraan, 17(2). https://doi.org/10.26499/loa.v17i2.5148

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free