Latar belakang. Anak dengan masalah emosi dan perilaku mempunyai kerentanan untuk mengalamihendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, terutama dalam fungsi belajar dan sosialisasi. Masalah tersebutseringkali sulit dikenali oleh orangtua sehingga anak dengan masalah ini datang berobat dalam kondisiyang cukup berat.Tujuan. Untuk mengetahui persepsi orangtua terhadap perubahan emosi dan perilaku pada anak merekapada saat berkonsultasi di Poliklinik Jiwa Anak dan Remaja RSCM Jakarta selama periode November2009–Mei 2010.Metode. Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari catatan medik anak dan remaja diPoliklinik Anak dan Remaja RSCM, selama periode November 2009 – Mei 2010. Kriteria inklusi adalah,catatan medik lengkap mengenai data anak beserta orangtuanya, dan kuesioner Strength and DifficultiesQuestionaire (SDQ) diisi dengan lengkap.Hasil. Selama periode enam bulan didapatkan 161 subjek penelitian yang memenuhi kriteria yang sudahditentukan. Enam puluh lima koma sembilan puluh persen dari seluruh subjek penelitian berada pada usiakurang dari 12 tahun dan mempunyai tingkat pendidikan setara dengan sekolah dasar. Proporsi terbesaradalah masalah hubungan dengan teman sebaya 54,81%, dan masalah emosional 42,2%.Kesimpulan. Masalah teman sebaya dan emosi merupakan masalah yang terbesar yang dijumpai pada pasienanak dan remaja yang datang berobat ke Poliklinik Jiwa Anak dan Remaja RSCM. Perlu dipertimbangkanuntuk menerapkan suatu program keterampilan sosial di masyarakat atau sekolah sehingga diharapkandapat menurunkan masalah ini di kemudian hari.
CITATION STYLE
Wiguna, T., Manengkei, P. S. K., Pamela, C., Rheza, A. M., & Hapsari, W. A. (2016). Masalah Emosi dan Perilaku pada Anak dan Remaja di Poliklinik Jiwa Anak dan Remaja RSUPN dr. Ciptomangunkusumo (RSCM), Jakarta. Sari Pediatri, 12(4), 270. https://doi.org/10.14238/sp12.4.2010.270-7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.