Mahasiswa yang memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar dari daerah asalnya akan belajar untuk menyesuiakan diri dengan lingkungan yang baru, sehingga individu yang tidak mampu menyesuaikan diri akan merasakan culture shock. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan culture shock yang ditinjau dari tipe kepribadian extrovert dan introvert pada mahasiswa, dengan hipotesis terdapat perbedaan antara individu extrovert dan introvert dalam menghadapi culture shock. Sampel penelitian berjumlah 50 orang mahasiswa Karo Universitas Kristen Satya Wacana yang berasal dari Sumatera Utara dan menggunakan teknik total sampling. Pengukuran penelitian ini menggunakan skala culture shock milik Mumford (1997) dengan (r = 0,822) dan skala kepribadian extrovert dan introvert milik Eyesenck yaitu Eyesenck Personality Questionnaire (EPQ) dengan r = (0,847). Analisis hipotesis menggunakan Mann Whitney U Test, yang menunjukkan hasil signifikan dengan p=0,000 (p<0,05). Dengan demikian, Individu dengan kepribadian extrovert akan memiliki tingkat culture shock yang lebih rendah, sedangkan individu dengan kepribadian introvert akan memiliki tingkat culture shock yang lebih tinggi.
CITATION STYLE
Manik, Y. S. (2021). PERBEDAAN CULTURE SHOCK DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EXTROVERT DAN INTROVERT PADA MAHASISWA KARO UKSW ANGKATAN 2019 YANG BERASAL DARI SUMATERA UTARA. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 12(2). https://doi.org/10.23887/jibk.v12i2.34016
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.