Kecamatan Cikoneng merupakan salah satu sentra industri pengolahan hasil pertanian ke-7 terbesar di Kabupaten Ciamis. Umumnya agroindustri kecil di perdesaan jarang menghitung biaya yang dikeluarkannya secara detail, hal inilah yang menyebabkan tidak dapat diketahuinya pendapatan yang sebenarnya diperoleh secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usaha kremes pada IKM Kremes “KURNIA” dalam satu kali proses produksi. (2) Besarnya titik impas nilai penjualan, titik impas volume produksi, dan titik impas harga kremes pada IKM Kremes “KURNIA” dalam satu kali proses produksi. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan titik impas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha kremes pada IKM kremes “KURNIA” Rp 2.860.060,29, besarnya penerimaan Rp 3.600.000,00, besarnya pendapatan Rp 739.939,71. (2) Titik impas nilai penjualan kremes dalam satu kali proses produksi Rp 306.532.56 ,sementara titik impas volume produksi 102,17 pak, dan titik impas harga Rp 2.382,38 per pak.
CITATION STYLE
Devis, E. T. N., Rochdiani, D., & Yusuf, M. N. (2019). ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI KREMES (Studi Kasus pada IKM Kremes di Desa Sindangsari Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 6(2), 367. https://doi.org/10.25157/jimag.v6i2.2494
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.