Bahasa tidak bisa dilepaskan dari penuturnya. Tanpa masyarakat penuturnya, bahasa tidak akan bisa bertahan atau akan punah. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa selalu menempati posisi strategis sebagai alat atau media berkomunikasi. Di tengah-tengah masyarakat, pada kenyataannya bahasa tidak bersifat monolingua tetapi bisa beraneka dengan berbagai macam variasi bahasa di dalamnya. Hal ini juga yang terjadi pada masyarakat Desa Luwung Bata, Kabupaten Brebes. Kabupaten Brebes yang notabene secara geografis dan etnografis berada di wilayah Jawa Tengah dengan mayoritas pengguna bahasa Jawa, namun ada satu daerahnya yaitu Desa Luwung Bata yang berbahasa Sunda. Masyarakat di Desa Luwung Bata memiliki keunikan tersendiri sebab mereka berbahasa Sunda namun berada di tengah-tengah masyarakat yang mayoritasnya pengguna bahasa Jawa. Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Luwung Bata memiliki tantangan sendiri dalam mempertahankan bahasa Sunda.
CITATION STYLE
Sutisno, A., Muliawati, H., Andika Dutha Bahari, & Bediyanto. (2021). PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA SEBAGAI WUJUD IDENTITAS MASYARAKAT DI DESA LUWUNG BATA, BREBES, JAWA TENGAH. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), 95–102. https://doi.org/10.31943/bi.v6i1.113
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.