PREDIKSI ANOMALI CURAH HUJAN BULANAN DI WILAYAH MAKASSAR MENGGUNAKAN TEKNIK STATISICAL DOWNSCALING

  • Mamenun M
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Suhu permukaan laut (SST) merupakan salah satu parameter siklus atmosfer global yang mempunyai peran besar dalam pembentukan uap air dan awan di atmosfer hingga terjadinya hujan. Keragaman curah hujan di Indonesia diduga kuat dipengaruhi oleh suhu permukaan laut. Data anomali suhu permukaan laut pada wilayah grid perairan Sulawesi (ukuran 8x8), grid perairan Indonesia (26x10) dan grid Nino3.4 (26x7) digunakan sebagai prediktor untuk membuat model prediksi anomali curah hujan di Makassar. Teknik statistical downscaling, yaitu model PCR dan PLSR, selanjutnya digunakan untuk mengetahui sensitivitas anomali SST terhadap anomali curah hujan dan untuk memprediksi anomali curah hujan menggunakan model terbaik. Sifat hujan di wilayah Makassar mempunyai pola monsun dengan satu kali puncak hujan. Pada model PCR, nilai korelasi anomali curah hujan dan anomali SST paling tinggi yaitu terdapat pada wilayah grid perairan Indonesia, sedangkan pada model PLSR nilai korelasi paling tinggi terdapat pada wilayah grid perairan Sulawesi. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara model PCR dan PLSR pada masing-masing wilayah perairan dimana masing – masing model menunjukkan performa berbeda. Prediksi anomali hujan di wilayah Makassar dipengaruhi lebih kuat oleh suhu permukaan laut di wilayah perairan Sulawesi dengan nilai korelasi tertinggi menggunakan model PLSR

Cite

CITATION STYLE

APA

Mamenun, M. (2012). PREDIKSI ANOMALI CURAH HUJAN BULANAN DI WILAYAH MAKASSAR MENGGUNAKAN TEKNIK STATISICAL DOWNSCALING. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 13(3). https://doi.org/10.31172/jmg.v13i3.132

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free