Kemiringan dasar yang relatif datar pada bagian hilir sungai dengan panjang 74,6 km membuat penumpukan sedimen serta pendangkalan muara, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Kabupaten Tanah Laut. Curah hujan ekstrim, kurangnya daerah resapan, bentuk sungai dan pasang surut turut menjadi penyebab banjir. Banjir di Kabupaten Tanah Laut berdampak pada ibukota kabupaten yang menjalankan fungsi agropolitan, industri, dan pesisir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upaya perencanaan normalisasi untuk mereduksi banjir di Sungai Tabanio Kabupaten Tanah Laut dalam mengurangi potensi banjir pada daerah sekitarnya. Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode HSS Nakayasu dan diperoleh hasil Q10 = 696,65 m3/dt. Pada analisis hidrolika kondisi eksisting dengan kala ulang 10 tahun didapat tinggi limpasan maksimum setinggi 5,57 m dengan tinggi limpasan rerata 2,99 m. Dari beberapa skenario yang direncanakan dalam pengendalian banjir disarankan skenario 4 yang merupakan kombinasi normalisasi sungai, floodway, dan tanggul. Skenario tersebut dapat menghasilkan penurunan MAB maksimum sebesar 1,15 m dan penurunan MAB rerata 0,58 m tanpa limpasan. , Pemodelan Banjir, HEC-RAS, Sungai Tabanio
CITATION STYLE
Ayu Annisa Febryana, Heri Suprijanto, & Dian Sisinggih. (2024). Studi Perencanaan Normalisasi Sungai Sebagai Upaya Mereduksi Banjir Sungai Tabanio di Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Sumber Daya Air, 4(1), 1042–1055. https://doi.org/10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.088
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.