Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan, khususnya kehidupan sosial. Anak dapat mengungkapkan keinginan, perasaan dan pengalamannya melalui bahasa, sehingga dibutuhkan rangsangan stimulus untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Metode storytelling dengan menggunakan panggung boneka diharapkan dapat membantu anak untuk menguasai kemampuan berbahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode storytelling dengan menggunakan panggung boneka terhadap kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun di PGTK Permata Hati Kid’s School. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi, yaitu non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok secara non-randomized berdasarkan usia dan kelas yang sudah tersedia. Pengambilan data melalui pretest dan posttest. Observasi dilakukan oleh delapan observer dan dua guru sebagai instruktor. Hasil observasi dicatat dengan menggunakan lembar observasi checklist. Subjek penelitian adalah siswa-siswi PGTK Permata Hati Kid’s School Delanggu-Klaten. Uji asumsi dilakukan dengan teknik kolmogorov-smirnov untuk uji normalitas dan levene’s test untuk uji homogenitas. Uji hipotesis menggunakan independent samples t-test, paired samples t-test, dan analisis deskriptif statistik. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian metode storytelling dengan menggunakan panggung boneka terhadap kemampuan berbahasa, namun dalam uji independent samples t-test dan uji analisis deskriptif beberapa aspek kemampuan bahasa dapat ditingkatkan, yaitu aspek tata bahasa dan aspek pengucapan fonem. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikansi aspek tata bahasa = 0,002 < 0,05 dan peningkatan nilai rata-rata aspek pengucapan fonem sebesar 0,15.
CITATION STYLE
Kafah, S., & Siswati, S. (2013). METODE STORYTELLING DENGAN MENGGUNAKAN PANGGUNG BONEKA TEHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN. Jurnal EMPATI, 2(3), 549–556. https://doi.org/10.14710/empati.2013.7377
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.