Pada pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit, mencegah penyakit, serta dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari pelayanan obat (drug oriented) menjadi pelayanan pasien (patient oriented)yang mengacu pada asuhan kefarmasian(pharmaceutical care). sehingga dapat menghindari risiko terjadinya medication error serta memenuhi kebutuhan pasien dan kepuasan pasien dalam memperoleh pengobatan atau pemberian obat dari apoteker. Penelitian ini membahas tentang implementasi pelayanan informasi obat kepada pasien yang ada di Apotek Sawojajar dan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan informasi obat oleh petugas apotek maupun apoteker.Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa hasil analisis diperoleh nilai P_value sebesar 0,024 (p<0,05) sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara implementasi PIO dan kepuasan pasien. Metode penelitian yang penulis ambil adalah penelitian deskriptif analitik yang akan menggunakan quisioner untuk dapat mengambil pernyataan pasien sebagai bahan uji dalam penelitian.Dengan adanya pemberian pelayanan informasi obat dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu apotek dalam pelayanan informasi obat kepada pasien, memberikan pelayanan informasi obat yang benar, jelas dan tepat, mengetahui kelemahan dan keunggulan apotek dalam segi pelayanan informasi obat
CITATION STYLE
Musyarofah, M., Fajarini, H., Balfas, R. F., & Dence, E. (2021). Pengaruh Implementasi Pelayanan Informasi Obat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Di Apotek. Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS, 2(02), 1–9. https://doi.org/10.46772/jophus.v2i02.422
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.