Dalam masyarakat Indonesia yang menganut heteronormatif, homoseksual dipandang bertentangan dengan norma sosial agama. Akibatnya, muncul sikap negatif atau prasangka terhadap homoseksual. Berbagai faktor yang membentuk prasangka yaitu religious fundamentalism dan intergroup anxiety sebagai anteseden prasangka terhadap homoseksual. Penelitian ini bertujuan menguji dan menjelaskan hubungan kecemasan antarkelompok dan fundamentaslime beragama dengan prasangka terhadap homoseksual pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional survey, dengan sampel penelitian (N = 385) berusia 17-25 tahun, mahasiswa di Jawa Timur dan Bali, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki heteroseksual yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Fundamentalisme beragama, kecemasan antarkelompok, dan prasangka terhadap homoseksual diukur menggunakan skala. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan fundamentalisme beragama dan kecemasan antarkelompok berperan secara signifikan dalam memprediksi prasangka terhadap homoseksual (R = 0,529; R2 = 0,276; F = 74,110; p < 0,001). Melalui analisis tambahan diketahui bahwa keterkaitan individu dengan kelompok homoseksual juga berperan prasangka mereduksi homoseksual. Implikasi teoritis dan praktis dari hasil penelitian ini didiskusikan lebih lanjut.
CITATION STYLE
Rizkiani, F. A., & Tondok, M. S. (2023). PRASANGKA TERHADAP HOMOSEKSUAL: PERAN FUNDAMENTALISME BERAGAMA DAN KECEMASAN ANTARKELOMPOK. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(5), 1795–1804. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i5.898
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.