Penelitian ini membahas tentang revitalisasi pertunjukan teater tradisional Dul Muluk. Penelitian dilakukan melalui studi kasus bentuk penyajian yang dilakukan oleh Bonarti Lubis sebagai pemimpin kelompok teater Pancarona yang sampai saat ini masih bertahan untuk menampilkan Dul Muluk pada setiap pementasannya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif analisis, dan untuk memperdalam analisis fakta menggunakan teori revitalisasi yang dikemukakan oleh Richard Wagner serta teori pewarisan budaya yang dikemukakan oleh Berry John dan didukung juga dengan pendapat dari Van Perseun mengenai strategi budaya. Hasil penelitian ini mnunjukan bahwa pertunjukan Dul Muluk telah direvitalisasi dengan mempersingkat durasi pertunjukan menjadi kurang lebih satu jam, membawakan cerita-cerita yang lebih bervariasi sesuai dengan realita yang sedang terjadi saat ini. Menampilkan tata busana dan tata rias yang lebih berwarna, dan juga memindahkan tempat pertunjukan yang tadinya di panggung atau lapangan terbuka menjadi ke dalam studio TVRI yang tentunya didukung oleh teknologi tata cahaya dan artistik yang canggih. Kata Kunci: Revitalisasi, teater tradisi, Dul Muluk Jambi
CITATION STYLE
Lubis, C. C. (2023). Revitalisasi Pertunjukan Teater Tradisional Dul Muluk (Studi Kasus Kelompok Teater Pancarona Jambi Pada Pertunjukan di TVRI). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(1). https://doi.org/10.22437/titian.v6i1.24529
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.