Tradisi dari kepercayaan terdahulu seringkali dianggap sebagai bentuk ritual keagamaan yang tidak memiliki akar dengan tradisi kenabian. Sementara ia, tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan suatu masyarakat, yang telah mengurat dan mengakar dalam lintas sejarah dan peradabannya. Setiap suku di Indonesia pasti memiliki kepercayaan, salah satunya adalah suku di Sungai Bangkar Desa Mekarsari Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki keunikan tersendiri dalam segala tindakan biasanya tidak lepas dari mengikuti tradisi atau kebiasaan leluhurnya, yaitu tradisi Wetonan. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang makna filosofi tradisi Wetonan pada masyarakat Sungai Bangkar. Tradisi wetonan merupakan peringatan hari lahir seseorang yang diadakan setiap 35 hari sekali, bisa juga setiap tahun sekali atau sekali dalam seumur hidup, Tahap pelaksanaannya ada 3 yaitu : membaca yasin, membaca Al-Fatihah dan An-Nasr tanpa suara dan memotong tumpeng. Adapun makna filosofis nya yaitu, manusia yang di lahirkan kedunia harus bersungguh-sungguh dalam segala hal dalam menjalani kehidupan harus memiliki rasa belas kasihan dan tolong menolong kepada sesama makhluk, bisa menghormati dan berbakti kepada ayah dan ibunya karena dengan perantara mereka manusia dapat lahir kedunia.
CITATION STYLE
Sofiah, D., Rehayati, R., Nixon, N., Arnel, I., & Irwandra, I. (2023). MENOLAK PRASANGKA Makna Filosofis Tradis Wetonan pada Masyarakat Sungai Bangkar Indragiri Hilir. Nusantara; Journal for Southeast Asian Islamic Studies, 19(1), 52. https://doi.org/10.24014/nusantara.v19i1.24596
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.