Tujuan mata pelajaran penjaskes untuk meningkatkan kebugaran jasmani disemua jenis dan jenjang pendidikan. Untuk mengetahui kemampuan kebugaran jasmani seseorang dapat dilakukan melalui tes lapangan (field test) yang menuntut unjuk kerja (performance) maksimal peserta tes. Hasil tes akan menunjukkan prediksi yang akurat jika peserta tes benar-benar menampilkan kemampuan semaksimal mungkin sesuai dengan instrument yang ada. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh terhadap tes kebugaran jasmani pada hasil posttest dari Circuit Training atau Interval Training, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik tes dan pengukuran. Yaitu dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dipergunakan untuk penjelasan, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan menggunakan susunan kata dan kalimat.Sementara analisis kuantitatif menggunakan uji t,rata-rata dan standar eror mean. Berdasarkan hasil analisisi uji t independent sampel t test dari Posttest Circuit Training dan Interval Training telah diperoleh Std. Error Mean kelompok 1 (Circuit Training) nilai 0.367 lebih besar dari Std. Error Mean kelompok 2 (Interval Training) nilai 0.327. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa hipotesisnya berbunyi “Circuit Training lebih berpengaruh dibandingkan interval Training terhadap tes kebugaran jasmani dari hasil posttest Pada Ekstrakurikuler Futsal Siswa Smp Negeri 53 Surabaya”.
CITATION STYLE
Arif Luqman Hakim, Marianus Subandowo, & Ujang Rohman. (2020). PENGARUH CIRCUIT TRAINING DAN INTERVAL TRAINING DALAM TES KEBUGARAN JASMANI PADA EKTRAKURIKULER FUTSAL SISWA SMP. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 5(1), 86–95. https://doi.org/10.36526/kejaora.v5i1.847
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.