Selama ini penentuan kelas hambatan samping jalan dan kapasitas ruas jalan hanya didasarkan pada frekuensi kendaraan masuk/keluar sehingga nilai derajat kejenuhan yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk menggambarkan dampaknya terhadap gangguan perjalanan. Studi ini difokuskan pada penilaian dampak manuver belok kanan terhadap kelancaran dan keselamatan perjalanan sehingga penilaian kinerja didasarkan pada derajat kejenuhan, tundaan dan risiko kecelakaan. Risiko adalah fungsi dari peluang terjadinya kecelakaan dan konsekuensi yang dapat ditimbulkannya. Peluang tersebut diukur melalui nilai faktor keselamatan dan konsekuensinya ditentukan berdasarkan prakiraan kecepatan kendaraan saat benturan antara kendaraan arus mayor dan masuk/keluar SPBU. Ditemukan bahwa walaupun rasio arus belok kanan akibat manuver kendaraan masuk/keluar SPBU relatif rendah, namun 1) berdampak pada tundaan perjalanan yang cukup tinggi 2) peluang kecelakaan cukup tinggi karena sejumlah pengendara melaju dengan kecepatan di atas 50 km/jam 3) celah penyeberangan kritis rerata adalah sekitar 20 m sehingga dengan pilihan kecepatan tersebut potensi kecelakaan fatal mendekati 80%.
CITATION STYLE
Da Costa, D. G. N. (2020). DAMPAK TARIKAN DAN BANGKITAN PERJALANAN PENGGUNA SPBU OEBUFU TERHADAP KINERJA BAGIAN JALAN DI SEKITARNYA. Jurnal Teknik Sipil, 15(3), 150–161. https://doi.org/10.24002/jts.v15i3.3728
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.