SMPN 191 merupakan sekolah Inklusi di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Keputusan Ka. Dinas Provinsi DKI Jakarta No. 986/2012 tanggal 10 Mei 2012 yang bermisikan menyelenggarakan Education for all. Namun dalam penyelenggaraannya memiliki pemasalahan kompleks dalam pendampingan siswa reguler (95%) dan ABK (5%). Permasalahan perilaku belajar dan ketidaktuntasan penanganan, perbedaan cara penanganan perilaku orang tua dalam mendidik, penurunan prestasi belajar, kemandirian, kesehatan, sosial emosional ABK, spiritualitas guru yang tidak stabil dalam pendampingan ABK, kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam penanganan ABK, keterbatasan sarana prasana penunjang ABK. Solusi kepada mitra adalah dengan penguatan kapasitas internal sekolah – guru, siswa. Penguatan kapasitas dilakukan berbasis kepada hasil penelitian Penerapan Proses Penerapan Keterampilan Manajemen Kelas Dengan Senam otak yang memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Belajar dan Hasil Belajar (Ratnawati Susanto, 2017). Metode pelaksanaan dilakukan dengan (1) Kegiatan orientasi guru tentang pendidikan untuk semua, hakekat anak dan ABK dan (2) pelatihan senam otak (3) Evaluasi kegiatan dan komitmen. Kesimpulannya para guru memiliki peningkatan pengetahuan dan keterampilan senam otak serta komitmen menyelenggarakan pendidikan untuk semua anak tanpa perbedaan anak reguler ataupun ABK. Saran para guru di SMPN 191 perlu melakukan diseminasi pengetahuan, keterampilan senam otak sebagai sebagai sekolah inklusi agar mentransformasi sikap penyelenggaraan pendidikan untuk semua.
CITATION STYLE
Susanto, R., Syofyan, H., Dwiyanti, K., & Alfina Umri, C. (2019). PKM ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMPN 191, JAKARTA. International Journal of Community Service Learning, 3(3). https://doi.org/10.23887/ijcsl.v3i3.19971
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.