sepanjang tahun 2021 telah terjadi 3.092 kejadian bencana di Indonesia dengan peningkatan pada jumlah korban jiwa, korban luka-luka, warga terdampak dan mengungsi serta rumah rusak. Pengetahuan kewilayahan masyarakat sangat diperlukan sebagai pendukung dalam meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana di wilayahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mamanfaatkan kearifan lokal yang ada. Istilah kearifan lokal pada dasarnya dapat diartikan menjadi tiga hal, yaitu local knowledge (pengetahuan lokal), local wisdom (kebijakan lokal), dan local genius (kecerdasan lokal). Artikel ini bertujuan untuk menumbuhkan konsepsi baru dalam mitigasi bencana berdasarkan ketiga istilah kearifan lokal tersebut . Metode yang digunakan ialah tinjauan literatur (literature review). Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa local knowledge dilakukan oleh masyarakat di Dusun Brau, Jawa Timur, melalui ritual Cok Bakal , local wisdom dilakukan oleh masyarakat Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, dengan melestarikan Repong Damar , dan local genius dilakukan oleh masyarakat Simeulue di Provinsi Aceh melalui Nandong Smong . Kearifan lokal memiliki peran penting dalam mitigasi bencana. Pemerintah perlu menindaklanjuti hal ini agar jumlah korban jiwa dan kerusakan dapat diminimalisir.
CITATION STYLE
Putri, A. (2022). Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal (Local Knowledge, Local Wisdom, dan Local Genius). Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 6(1), 89–98. https://doi.org/10.29408/geodika.v6i1.5417
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.