Sabut dan cangkang merupakan limbah padat kelapa dengan ketersediaan melimpah setiap tahunnya. Solusi terbaik penanganan limbah tersebut adalah dengan cara mengolahnya menjadi asap cair. Asap cair didapatkan dari hasil kondensasi uap pembakaran limbah padat kelapa. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan asap cair dari campuran biomassa sabut kelapa dan cangkang kelapa sawit melalui metode pirolisis. Metodologi yang dilakukan yaitu sampel biomassa sebanyak 100 g sesuai variabel dipanaskan selama 90 menit dalam reaktor sederhana. Asap yang dihasilkan dari reaktor selanjutnya dikondensasi hingga berubah fase menjadi cair. Variabel yang digunakan yaitu rasio biomassa sabut kelapa dengan cangkang kelapa sawit sebesar 1:9, 1:3, 1:1, 3:1, dan 9:1. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan asap cair metode pirolisis dengan kualitas terbaik pada rasio 1:3. Pada rasio tersebut, asap cair memiliki karakteristik pH 2, densitas 1,0067 g/mL, rendemen 30,2% dan warna kecoklatan. Produk yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik asap cair grade 3 karena masih mengandung senyawa tar dan tidak melalui proses pemurnian lebih lanjut.
CITATION STYLE
Shafira, R., & Sa’diyah, K. (2023). PENGARUH RASIO UMPAN SABUT DENGAN CANGKANG KELAPA PADA PEMBUATAN ASAP CAIR MELALUI PIROLISIS. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(1), 45–53. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i1.284
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.