Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit ginjal dengan glomelural filtration rate (GFR) sekitar 15-59 mL/menit/1.73m². Manifestasi oral pada pasien GGK telah banyak dilaporkan. Manifestasi tersebut dapat dipengaruhi oleh penyakit ginjal itu sendiri, obat, maupun terapi yang diberikan. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan temuan klinis pseudomembran oral candidiasis pada pasien GGK. Seorang laki-laki berusia 41 tahun menderita GGK dan sedang dirawat inap di BangsalMawar, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Pasien mengeluhkan bercak putih pada lidah dan mulut kering. Pasien jarang sikat gigi selama rawat inap. Pemeriksaan intra oral terdapat lesi berupa plak berbentuk irregular berwarna putih di area dorsum lidah yang dapat dikerok dan meninggalkan area kemerahan. Rongga mulut pasien tercium adanya bau uremik. Pasien didiagnosis pseudomembran oral candidiasis yang diduga akibat kondisi xerostomia karena kadar ureum yang tinggi serta penggunaan obat antihipertensi (amlodipine) dan diuretik (furosemide). Xerostomia juga dapat dipengaruhi oral hygiene yang tidak terjaga selama rawat inap, kondisi imunosupresi, dan malnutrisi yang meningkatkan risiko terjadinya pseudomembran oral candidiasis. Pilihan medikasi untuk kandidiasis pseudomembran rongga mulut yang aman bagi pasien GGK adalah nistatin sediaan krim atau suspensi oral. Kesimpulan: Gagal ginjal kronik merupakan penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi timbulnya lesi oral, antara lain pseudomembran oral candidiasis.
CITATION STYLE
Jayanti, I. P., Pamungkasari, D. I., Prihastuti, C. C., & Saksana, R. A. (2023). TEMUAN KLINIS PSEUDOMEMBRAN ORAL CANDIDIASIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK. Cakradonya Dental Journal, 14(2), 106–111. https://doi.org/10.24815/cdj.v14i2.29953
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.