KARAKTERIKARAKTERISASI KERTAS DARI LIMBAH AMPAS TEBU DENGAN VARIASI BAHAN PEREKAT PVA MENGGUNAKAN METODE PROSES SODA

Abstract

Abstrak Kertas menjadi kebutuhan yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar aktivitas membutuhkan kertas. Bahan baku utama dalam pembuatan kertas yaitu selulosa yang biasanya berasal dari kayu. Penggunaan kayu yang semakin besar memicu penebangan ilegal yang berdampak pada kerusakan hutan/lingkungan. Ampas tebu menjadi salah satu bahan alternatif pembuatan kertas yang bisa mengurangi kerusakan lingkungan. Ampas tebu merupakan limbah dari pengolahan tebu (Saccharum officinanam) dan mengandung selulosa 37%. Pada penelitian ini pembuatan kertas dari ampas tebu menggunakan metode soda dengan bahan perekat PVA, sizing agent pati aren, dan plasticizer gliserol.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh PVA (1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%) terhadap karakteristik kertas yang dihasilkan meliputi gramatur, ketebalan kertas, morfologi, dan warna. Pembuatan kertas dengan total bahan 100 gram melalui tahapan pembuatan pulp dari serbuk ampas tebu (80 mesh) dengan larutan NaOH 3% (rasio 1:3) dimasak dalam autoklaf pada suhu 120oC selama 60 menit. Pulp kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 60 oC selama 3 jam. Pulp kering ditambah aquadest dan dipanaskan dalam beaker glass pada suhu 70°C hingga mendidih, kemudian ditambah PVA (1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%), pati aren sebanyak 6% dan gliserol sebanyak 1%. Adonan kertas kemudian dicetak dalam nampan plastik dan dikeringkan dalam oven pada suhu 70°C hingga kering. Kertas hasil penelitian kemudian dilakukan uji ketebalan kertas, gramatur, morfologi, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah PVA berpengaruh terhadap karakteristik kertas, semakin banyak PVA maka gramatur kertas meningkat , morfologi kertas tidak rata, warna semakin pekat, tetapi perubahan ketebalan kertas tidak signifikan.